NPM : 25210740
Kelas : 4EB18
- PENDAHULUAN
Ada banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya
instrumen keuangan seperti nilai mata uang seluruh negara. Investor biasanya
menganalisis stabilitas ekonomi dan kekuatan suatu negara sebelum berinvestasi
dalam mata uang negara itu. Mereka selalu memastikan untuk berinvestasi dengan
tingkat tertinggi pengembalian yang dapat mereka capai. Investor dan bank
melihat kondisi ekonomi yang mendasarinya yang mempengaruhi nilai mata uang
suatu negara .
Pasar valuta asing selalu melibatkan pertukaran satu
mata uang dengan yang lain. Nilai tukar selalu ditentukan oleh pasokan dan
permintaan mata uang yang sesuai. Bahkan, harga mata uang secara dramatis berubah
berdasarkan penawaran dan permintaan dari masing-masing mata uang. Sebuah
negara dengan ekonomi yang kuat akan memiliki permintaan yang kuat untuk mata
uang mereka, dan pasokan yang lebih rendah akan menaikkan nilai mata uang.
Permintaan yang tinggi berarti mata uang akan memiliki harga yang lebih tinggi,
dan permintaan yang kurang berarti harga mata uang akan jatuh. Mata uang dengan
pasokan besar akan mengurangi nilainya, dan pasokan valas yang kurang akan
meningkatkan nilai dan harga. Sebuah mata uang biasanya rally ketika permintaan
meningkat. Fundamental ekonomi ini menjelaskan nilai-nilai yang selalu berubah
dari mata uang negara yang berbeda.
- PEMBAHASAN
2.1 Dampak Inflasi Negara Jepang
terhadap Negara lain
A. Pergerakan
Yen
Ada beberapa teori yang berusaha
menjelaskan tentang nilai tukar mata uang asing. Daya beli paritas, paritas
suku bunga, efek Fisher dan neraca pembayaran yang menawarkan penjelasan nilai
tukar dengan “benar”, didasarkan pada faktor-faktor seperti tingkat suku bunga
relatif, tingkat harga dan sebagainya. Dalam prakteknya, model ini tidak
bekerja sangat baik di pasar riil karena nilai tukar pasar riil ditentukan oleh
penawaran dan permintaan, yang mencakup berbagai faktor psikologi pasar.
Data ekonomi utama juga mencakup
rilisnya GDP, penjualan ritel, produksi industri, inflasi dan trade balance.
Hal-hal ini dikeluarkan dari banyak broker secara berkala, serta dari banyak
sumber informasi keuangan seperti Wall Street Journal dan Bloomberg, yang
menjadikan informasi ini tersedia secara bebas. Investor juga harus mencatat
informasi mengenai pekerjaan, suku bunga (termasuk rapat yang dijadwalkan dari
bank sentral) dan jadwal berita harian, bencana alam, pemilihan umum dan
kebijakan pemerintah baru, semua itu bisa memiliki dampak signifikan pada nilai
tukar.
Dalam kasus pedagang Jepang dan yen,
survei Tankan sangat penting artinya. Tankan selalu mengeluarkan laporan yang
diterbitkan setiap tiga bulan sekali oleh Bank of Japan. Tankan dianggap
sebagai laporan yang sangat penting, dan bergerak dalam perdagangan saham
Jepang dan mata uang, serta arus perdagangan yang juga luar biasa penting bagi
yen.
B. Carry
Trade
Dalam banyak hal, kebijakan BOJ
mengakibatkan adanya Cary Trade di seluruh dunia. Carry Trade sama saja seperti
meminjam uang dengan suku bunga yang rendah, dan kemudian menginvestasikan uang
yang ada dalam aset yang menghasilkan nilai yang lebih tinggi dari negara lain.
Dengan kebijakan dimana suku bunga hampir medekati nilai nol, Jepang telah lama
menjadi sumber utama modal untuk perdagangan itu. Meskipun itu juga berarti
bahwa kondisi Jepang itu mempengaruhi pasar mata uang.
C. Faktor
unik Yen Jepang
BOJ telah mempertahankan suku bunga
rendah karena prospek properti Jepang melemah, bank juga terlibat dalam
intervensi mata uang yang menjual yen untuk membantu menjaga pasar ekspor
Jepang untuk lebih kompetitif. Intervensi ini adalah konsekuensi dari politik
di masa lalu, yang membuat BOJ menjadi ragu-ragu untuk memberikan intervensi di
pasar valas.
Neraca perdagangan Jepang juga adalah
dampak kebijakan BOJ dalam forex. Jepang, selain memiliki surplus besar
perdagangan, banyak negara yang memiliki hutang yang sangat besar dan
populasinya tidak berkembang. Meskipun sebagian besar utang adalah dalam
tingkat domestik, investor Jepang tampaknya tidak keberatan atas rendahnya
tingkat pengembalian.
Yen adalah mata uang signature untuk
Asia, yang merupakan salah satu dari mata uang yang paling sering
diperdagangkan di dunia, selain itu yen adalah mata uang cadangan yang
signifikan bagi banyak negara-negara Asia. Sedangkan signifikasi yen bisa
beresiko jika yuan China menjadi lebih fleksibel.
Stabilnya yen telah membuatnya menjadi
mata uang cadangan untuk banyak negara. Sementara Jepang memiliki utang yang
sangat tinggi, pedagang cenderung lebih nyaman dengan kondisi Jepang tersebut.
Selain itu, pedagang sering menyeimbangkan tingkat utang yang tinggi dari
Jepang dengan surplus perdagangan yang tinggi, meskipun devaluasi dolar dan
status “safe haven” yen telah menyebabkan penguatan yen yang mengancam surplus
perdagangan yang membuat yen sangat menarik .
- Kesimpulan
Nilai tukar sangat sulit untuk
diprediksi, dan kebanyakan terjadi dalam waktu yang singkat. Sementara model
ekonomi berbasis jarang berguna untuk trader jangka pendek, dengan kondisi
ekonomi yang membentuk tren jangka panjang. Surplus perdagangan Jepang yang
kuat kemungkinan akan mempertahankan posisi negara itu sebagai safe haven untuk
beberapa waktu ke depan, dengan konsumen bisnis yang masih sedikit, serta
meningkatnya China sebagai pesaing ekonomi bisa mengancam posisi Jepang.
DAFTAR PUSTAKA
http://ardra.biz/ekonomi/analisis-fundamental-ekonomi/pengaruh-inflasi-terhadap-kurs/pengaruh-tingkat-inflasi-jepang-terhadap-kurs-yen-jepang-usdjpy/